Buat Anda yang pernah meremehkan atau memandang rendah saya, terima kasih.
Apabila Anda pernah dianggap remeh seseorang, maka tulisan ini buat Anda..
Hello, kamu yang membaca tulisan ini, ya kamu.
Apakah kamu pernah dianggap remeh atau dipandang rendah oleh orang lain?
Don’t worry ini bukan tulisan benci (hate speech), atau tulisan dendam (revenge speech), atau apalagi tulisan yg ngajak bersendu bersedih hati (pity party). Nah, we’re better than that!
Artikel ini muncul dari perenungan yang biasa saya lakukan di akhir tahun. Kali ini agak beda karena gua udah berumur 25 tahun, dan gua melihat lebih jauh lagi hal yang sudah membentuk hidup gua hingga hari ini. OH YEAH!
And this one popped out of my mind:
HEY YOU,
PLEASE UNDERESTIMATE ME AGAIN,
I WILL SHOW YOU WHO I AM.
I WILL SHOW YOU WHAT I CAN.
Tapi bersyukur, kebaikan Tuhan berhasil mengubah metabolisme mental saya. Semuanya itu jadi makanan untuk saya terus maju dan berkembang jadi makin makin makin LUAR BIASA.
OH YEAH.
OH YEAAAAAAAAAAAAAAAAAAH!
**
Apakah Anda pernah diremehkan?
Apakah Anda pernah dipandang rendah? Dipandang sebelah mata?
Dipandang tidak berharga?
Diperlakukan tidak pantas?
Dianggap tidak mampu, tidak sanggup, tidak bisa, atau tidak cukup?
Diberi harga lebih rendah dari yang seharusnya Anda peroleh?
Diberi label yang bukan identitas Anda sebenarnya?
Well, rasanya kayak dipukulin..
***
Anyway gua gak lagi jualan obat yak..
But hey,
We’re different. Kita tidak emosional. Kita gak ngambegan. Kita harus bisa mengambil yang terbaik dari segala situasi yang ada. Kita tidak reaktif. Kita proaktif. Kita harus proaktif.
Jangan marah, jangan kalah, please no. Jangan dendam. Sit back, relax, and respond well. Think. Just like this wise little baby..
Jadi harus bagaimana?
Pertama, Anda harus sadar Anda adalah pemenang bukan korban.
Apabila Anda merasa sakit hati atau merasa tidak nyaman ketika diremehkan, Anda mengerti bahwa Anda sebenarnya lebih dari itu. Itulah alasan mengapa Anda tersinggung. Jadi, jangan mau terbawa jadi jatuh dan kalah karena kata-kata orang.
Logikanya, Anda merasa direndahkan karena Anda tahu Anda lebih dari itu. Benar demikian ya kan?
And ada tertulis juga di Alkitab bahwa kita lebih dari pemenang karena kita dikasihi oleh TUHAN.
OH GREAT!
Kedua: jangan sedih, jangan marah, tenang, kibaskan debu itu, dan maju terus!
Second. Don’t be sad, don’t be mad, be still, dust that off, and get over it!
Do it like a champ, like what Mr Obama did above..
Ketiga. Jadikan sebagai bahan bakar untuk berkembang dan menjadi jauh lebih baik.
Ubah rasa dendam, rasa marah, rasa kesal menjadi bahan bakar untuk menjadi lebih baik. Gambar di atas harusnya udah cukup jelas LOL.
Emosi yang ekstrim bisa memberi energi luar biasa ke manusia. Contohnya orang bisa melakukan hal gila karena sangat ketakutan, bisa membunuh massal karena dendam sejak kecil, dan ibu-ibu bisa melompat tembok karena harus jemput anaknya. Luar biasa.
Kita, oh yeah, Anda sang pembaca yang luar biasa keren, tidak akan mengalami sakit hati berkepanjangan, depresi, ngambek, oh no. You’re different. Anda malah pakai feedback negatif jadi bahan bakar untuk berkembang.
****
Kalau Anda pernah mengalami demikian, saya juga pernah kok. Hehe.
Pernah dianggap rendah karena kondisi ekonomi. Pernah juga karena latar belakang keluarga, seperti suku dan agama. Lalu karena penampilan fisik, ya kita ada aja pasti kan kurangnya.
Atau mungkin aja orang tersebut punya sifat negatif: egois, negatif, superior, narsis, taker, lemah, kalah. Jadi gak heran dia selalu melihat kekurang orang dan ga pengen ada orang yang lebih sukses dari dirinya. Great news is we’re different than that hehe.
Kadang, bisa juga terjadi karena kita share visi/mimpi kita ke orang yang kurang tepat. Choose your circle better!
*****
Well well well. So, kalau kamu pernah direndahkan. Dust it off. Know that you’re a winner. Get out there with positive self-esteem and courage.
Remember this one also..
“The best revenge is massive success.”~Frank Sinatra
HEY YOU, YEAH YOU!
GO FIGHT WIN!
~
And, guys, apakah punya pengalaman serupa?
please kindly comment below!
Cheers,
SHS
KATA NYA 
Artikelnya interaktif, aku suka!.. setuju banget dengan itu semua, kembali mengingatkan diri ini supaya selalu bangkit dari hal2 yang menghinakan kita dan jadikan bahan bakar saja for our massive success. Terima kasih..
SukaDisukai oleh 1 orang
thank you for coming!
SukaSuka
Bersabar adalah jalan yang paling baik dan terhormat untuk ditempuh.
SukaDisukai oleh 1 orang
Aku pernah Bang hehe. Jadi, dulu asalnya SMP di kampung dan SMA pindah ke kota. Di sekolahan tuh anak-anaknya beda banget dari waktu SMP. Keliatan jelas deh perbedaan dari segi ekonomi. Sampai pada titik dimana orang-orang yang meremehkan ini malah yang jadi penyemangat. Sejak itu, mulai bangkit, terus belajar, menyadari bahwa semua orang bisa untuk mencapai mimpinya dan di sini sekarang, kuliah di salah satu institut ternama. 🙂
SukaDisukai oleh 1 orang
tidak boleh sih meremehkan orang lain
SukaDisukai oleh 1 orang
Thanks for this cool and Inspiring article!! 😁😁😁 Gw juga pernah mengalami hal yang sama, dan di akhir tahun kemarin baru mengalaminya lagi..
“Kadang, bisa juga terjadi karena kita share visi/mimpi kita ke orang yang kurang tepat. Choose your circle better!”
Gw setuju banget sama part ini, karena gw pernah mengalami hal ini waktu kuliah. Share mimpi sama orang yang gw anggep sahabat, tapi malah nusuk gw.
Tapi, segala sesuatu terjadi atas kehendak Tuhan. Pada akhir perkuliahan gw, gw alami sendiri rencana Tuhan yang memang indah pada waktunya. Skripsi gw diacc dospem tepat waktu, lulus sidang dengan nilai yg memuaskan. Saat ini, gw sedang melangkah dan berjuang menuju impian gw. Apapun penghinaan orang lain memang harusnya jadi Bahan Bakar Mengejar impian (BBM – I) 😁😎✨
Happy New Year Sandro & Sandra.. Salam kenal juga dari gw, Monica.
Tulisan kalian berdua bikin gw sadar kalau gw juga harus mulai menulis dan ngeblog hal-hal positif juga.
Jadilah berkat bagi orang lain melalui tulisan kalian, Tuhan Yesus memberkati.
Sincerely,
Monica
SukaDisukai oleh 1 orang