Apakah aku harus diremukkan dulu hatinya, sehingga aku mau datang bicara dengan Kekasih Hati?
Apakah aku harus gagal dulu, sehingga aku mau menyembah Yang Tidak Pernah Gagal?
Apakah aku harus terbakar habis dulu, sehingga aku berhenti mencintai dunia?
Apakah aku harus dibenci habis-habisan, sehingga aku bisa percaya aku dikasihi dengan Kasih Yang Tidak Pernah Habis?
Apakah aku harus jatuh tergeletak, sehingga aku tahu ada yang selalu menopang tanganku?
Apakah aku harus dibuat idiot, sehingga aku berhenti berpikir bahwa “aku punya jawabannya”?
Apakah aku harus dibuat cemburu buta, sehingga aku tau yang terjadi ketika aku intim dengan dunia?